Jumat, 28 Maret 2014

Raprox Pekalongan


Raprox Pekalongan
translate



Berani tampil wagu atau berani tampil apa adanya, tidak harus atau sok keren, tidak perlu neko-neko. Sebuah motto yang diusung oleh sebuah group band asal Pekalongan ini. Raprox, mungkin masih sangat asing bagi pecinta musik saat ini, namun group band yang dibentuk pada 31 Desember 2005 ini sangat dikenal begitu dekat oleh masyarakat Pekalongan.

Bahasa Jawa Pekalongan tertulis sebagai ciri khas dalam setiap lirik-lirik lagu yang mereka ciptakan. Selain bahasa yang digunakan, tradisi dan seni Pekalongan juga mereka angkat dalam beberapa lagu yang telah mereka ciptakan. Seperti Batik Kalongan, Sulastri (Sega Menggana), Persip, Pasar Tiban, Lopis Krapyak dll. Hal tersebutlah yang membuat Raprox menjadi besar bagi masyarakat Pekalongan.

Menurut Jay sang ujung tombak, awal dibentuknya Raprox karena tidak puasnya Jay terhadap pendapat teman satu bandnya terdahulu tentang lagu karyanya, bahwa lagu tersebut jelek, tidak bermutu, wagu, kampungan dll. Setelah kejadian tersebut, Jay mengundurkan diri dari band lamanya dan dengan penuh optimis mengumpulkan teman-temannya untuk membentuk band baru dengan tujuan membuktikan bahwa tidak ada karya seni yang tidak bagus. Dari situlah awalnya dibentuknya formasi pertama Raprox.

Pada awal dibentuknya, Raprox digawangi oleh 6 Personil, yaitu:
  • Jay : Vocal I
  • Lukman : Vocal II
  • Agus : Guitar I
  • Da’an : Guitar II
  • Atom : Bass
  • Kipli : Drum


Karena adanya kesibukan yang berbeda dari masing-masing personil, akhirnya beberapa dari mereka (Lukman, Atom dan Kipli) memutuskan untuk mengundurkan diri dari Raprox. Dan pada akhir 2006, dibentuklah formasi baru untuk menggantikan posisi Lukman, Atom dan Kipli.
  • Jay : Vocal I
  • Kiko : Vocal II
  • Agus : Guitar I
  • Da’an : Guitar II
  • Andi : Bass
  • Ma’il : Drum


Namun terjadi perpecahan kembali dan pada tahun 2011 dibentuklah formasi yang lebih solid sampai saat ini (2014).
  • Jay : Vocal I
  • Wholy : Vocal II
  • Thole : Gitar I
  • Andipay : Gitar II
  • Oemar : Bass
  • Haleem : Drum


Latar belakang profesi mungkin menjadi salah satu alasan Raprox saat ini menjadi lebih solid. Jay sebagai tukang gas Elpiji atau pengantar gas elpiji ke pedagang-pedagang langganan. Wholy sebagai tukang sapu di pasar. Thole sebagai pengajar atau guru SMA di Karangdadap. Andipay sebagai penjaga counter pulsa di rumahnya. Oemar sebagai tukang air di pasar atau orang yang bertugas menyediakan air untuk pedagang-pedagang di pasar. Dan Haleem sebagai pengajar atau guru musik di rumahnya. Salut memang untuk Raprox, ditengah kesibukan dan minimalnya hasil dari profesi, mereka masih mau menyisihkan waktu dan materi untuk mengenalkan tradisi dan seni Indonesia khususnya Pekalongan.

Dari hubungan yang solid dalam formasi terbarunya, Raprox saat ini telah mampu menhasilkan 3 album. Berikut album-album dan daftar lagu yang telah Raprox keluarkan.

HELM CAKIL (2007)
  • Helm cakil
  • Entoet
  • Dodol Odol
  • Adol obat
  • Ndobol
  • Etok-Etok'e
  • Elingo
  • Njaluk Kawin


BATIK KALONGAN (2010)
  • Anak'e Sopo
  • Batik Kalongan
  • Bocah SD
  • Bulek'e Otong
  • Lopis Krapyak
  • Medhit
  • Otong Bin Atang
  • Sekarepe
  • Sulastri
  • Tiru-Tiru


DIJODOHKE (2012)
  • Agus
  • Apes
  • Cah Edan (Jaydan)
  • Dijodoke
  • Nangis
  • Pasar Tiban
  • Persip
  • Pesbuk
  • Utang
  • Wong mbecak


Dan kabarnya, tahun ini (2014), Raprox sedang menggarap sebuah album yang rencananya akan diberi nama "Wong Wagu".

Demikian itu tadi sedikit ulasan tentang sebuah band indie Raprox asal Pekalongan. Mudah-mudahan bisa menjadi manfaat. Terima kasih.

Markas:
Jl. Kusuma Bangsa, no. 202,
Panjang Wetan, Pekalongan,
Indonesia 51114
CP: +6287700800621 (Jay)
raprox.band@gmail.com

emot ultraman wink
#stupidJob logo c


Sumber: Jay Raprox